Berita  

Dukung Ketahanan Pangan, Polsek Lembar Evaluasi Lahan HKM di Mareje Timur

Hutan Lendang Damai Disiapkan untuk Pertanian Polikultur di Lombok Barat

Lombok Barat Upaya pemerintah pusat dalam memperkuat ketahanan pangan nasional mendapatkan dukungan penuh dari berbagai elemen masyarakat, termasuk institusi kepolisian di tingkat daerah. Belum lama ini, Kapolsek Lembar, Polres Lombok Barat, Polda NTB, Ipda Joko Rudiantoro, S.H., M.H., secara langsung meninjau kawasan hutan lindung/hutan kelola masyarakat (HKM) yang direncanakan akan dimanfaatkan sebagai lahan tumpang sari. Inisiatif ini merupakan langkah konkret dalam mengoptimalkan potensi sumber daya alam lokal untuk mendukung program ketahanan pangan pemerintah.

Pengecekan Lapangan di Dusun Lendang Damai Timur

Pada hari Kamis, 3 Juli 2025, pukul 11.40 WITA, Kapolsek Lembar Ipda Joko Rudiantoro, didampingi Ps. Kanit Binmas Polsek Lembar, Bhabinkamtibmas Desa Mareje Timur, dan Kepala Dusun/Jagawana Dusun Lendang Damai Timur, melakukan pengecekan di Dusun Lendang Damai Timur, Desa Mareje Timur, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat. Kunjungan ini fokus pada identifikasi potensi lahan HKM yang dapat dialihfungsikan sebagian menjadi area pertanian tumpang sari.

Dalam kegiatan ini, turut hadir Aiptu Wawan Purwanto (Ps. Kanit Binmas Polsek Lembar), Apda Zunaidin (Bhabinkamtibmas Desa Mareje Timur), personel piket Polsek Lembar, serta H. Zainudin (Kepala Dusun Lendang Damai Timur). Kehadiran berbagai pihak ini menunjukkan komitmen kolaboratif dalam menyukseskan program pemerintah.

Potensi dan Kondisi Kawasan HKM Lendang Damai Timur

Kawasan hutan lindung/HKM di Dusun Lendang Damai Timur memiliki luas keseluruhan sekitar 800 hektar, dengan titik koordinat 8°46’04.2″S 116°07’55.9″E. Namun, dari total luas tersebut, hanya 294,86 hektar yang diperbolehkan untuk dikelola oleh masyarakat melalui dua kelompok tani hutan (KTH). Kedua KTH tersebut adalah KTH Malik Mudi yang diketuai oleh H. Zainudin, dan KTH Batu Bau Lestari dengan Suparman sebagai ketuanya.

Saat ini, kawasan HKM tersebut ditumbuhi berbagai jenis pepohonan seperti pohon kayu putih, mahoni, kemiri, matoa, nira, dan gamal. Keberadaan pepohonan ini menunjukkan kondisi alam yang masih terjaga dan memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut.

Koordinasi untuk Pemanfaatan Lahan Tumpang Sari

Dalam kesempatan peninjauan tersebut, Kapolsek Lembar secara aktif berkoordinasi dengan Kepala Dusun Lendang Damai Timur, H. Zainudin, untuk menggali kemungkinan pemanfaatan kawasan HKM sebagai lahan tumpang sari. Fokus utama adalah potensi penanaman komoditas pangan seperti jagung dan tanaman lainnya yang dapat mendukung program ketahanan pangan.

Ipda Joko Rudiantoro menjelaskan bahwa tanaman tumpang sari adalah bentuk pertanaman campuran (polyculture) yang melibatkan dua jenis atau lebih tanaman pada satu areal lahan tanam dalam waktu yang hampir bersamaan. “Konsep ini sangat efektif untuk meningkatkan produktivitas lahan dan diversifikasi hasil pertanian,” ujar Kapolsek Lembar. “Misalnya, kita bisa menanam jagung dan kedelai, atau jagung dan kacang tanah secara bersamaan, sehingga pemanfaatan lahan menjadi lebih optimal.”

Dukungan Penuh dari Masyarakat Setempat

Menanggapi rencana tersebut, H. Zainudin, selaku Kepala Dusun sekaligus Jagawana, menyatakan kesediaannya untuk mendukung penanaman tumpang sari di kawasan HKM. Namun, ia menekankan pentingnya penggunaan sistem manual tanpa pestisida dalam proses pembersihan lahan. Hal ini demi menjaga keberlangsungan tumbuhan lain yang ada di sekitar area tanam.

“Kami sangat mendukung program ketahanan pangan pemerintah pusat ini. Namun, kami berharap dalam pelaksanaannya tetap memperhatikan kelestarian alam,” tegas H. Zainudin. “Penggunaan cara manual tanpa pestisida menjadi prioritas kami agar tidak merusak ekosistem hutan.” Komitmen ini menunjukkan keselarasan antara program pembangunan dan upaya pelestarian lingkungan.

Tujuan dan Harapan ke Depan

Pengecekan yang dilakukan oleh Kapolsek Lembar dan personel Polsek Lembar ini bertujuan untuk memastikan apakah kawasan HKM tersebut benar-benar bisa dimanfaatkan sebagai lahan tumpang sari. Langkah ini merupakan bentuk dukungan nyata terhadap program ketahanan pangan pemerintah pusat, dengan memaksimalkan potensi sumber daya alam yang ada di sekitar kita.

Dengan adanya inisiatif ini, diharapkan produktivitas lahan di wilayah Lembar dapat meningkat, memberikan dampak positif terhadap ketersediaan pangan lokal, dan pada gilirannya, berkontribusi pada stabilitas ketahanan pangan nasional. Kegiatan ini sendiri berjalan dengan aman, lancar, dan kondusif, dan berakhir pada pukul 13.10 WITA.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *