Berita  

Tradisi Nyongkolan di Lombok Barat: Kolaborasi Polisi & Masyarakat Jaga Keamanan

Polsek Gerung Jaga Keamanan Nyongkolan dengan Kolaborasi Masyarakat

Lombok Barat, NTB – Pada Rabu, 4 Desember 2024, sekitar pukul 16.30 WITA, berlangsung kegiatan tradisi adat Nyongkolan yang melibatkan masyarakat dari Lingkungan Menang, Kelurahan Gerung Selatan, Kecamatan Gerung, menuju Desa Taman Ayu, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat.

Tradisi adat yang sudah menjadi bagian dari budaya masyarakat setempat ini diwarnai oleh pengamanan ketat yang dilakukan oleh aparat kepolisian setempat, dalam hal ini Polsek Gerung.

Tradisi Nyongkolan sendiri merupakan prosesi pernikahan yang dilaksanakan dengan berjalan kaki menuju rumah mempelai wanita, diiringi oleh kesenian Gendang Beleq.

Proses Pengamanan oleh Polsek Gerung

Kapolsek Gerung, Iptu I Gusti Agung Bayu Damana, menyampaikan bahwa kegiatan pengamanan dan monitoring jalannya prosesi adat Nyongkolan dilakukan untuk memastikan kelancaran acara dan keselamatan masyarakat yang terlibat.

“Kami telah menurunkan personel Bhabinkamtibmas Desa Taman Ayu, BRIPKA I Wayan Sujana, yang bertugas bersama Linmas Desa Taman Ayu untuk mengamankan jalannya kegiatan ini,” ujar Iptu I Gusti Agung Bayu Damana.

Pengamanan dilakukan dengan tujuan untuk menjaga ketertiban dan keamanan, serta untuk mencegah terjadinya kemacetan yang dapat mengganggu kenyamanan pengguna jalan lainnya.

Seperti diketahui, jalur yang digunakan oleh rombongan peserta Nyongkolan adalah jalan desa yang tidak jarang dilewati oleh kendaraan umum maupun pribadi.

Rute dan Jalur yang Dilewati dalam Tradisi Nyongkolan

Dalam tradisi Nyongkolan ini, sekitar 120 orang peserta yang terdiri dari keluarga mempelai pria dan masyarakat sekitar berjalan kaki menuju rumah mempelai wanita.

Rombongan tersebut diiringi dengan lantunan Gendang Beleq, yang merupakan salah satu kesenian tradisional khas Lombok, memberikan suasana meriah dalam prosesi adat tersebut.

Penting untuk dicatat bahwa jalur yang dilalui oleh rombongan peserta adalah jalan desa, yang meski tidak terlalu lebar, namun cukup ramai digunakan oleh kendaraan. Oleh karena itu, pengamanan yang dilakukan oleh petugas Bhabinkamtibmas dan Linmas Desa Taman Ayu bertujuan untuk mengatur arus lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan atau kecelakaan lalu lintas selama tradisi berlangsung.

Pengaturan Arus Lalu Lintas dan Pencegahan Gangguan Kamtibmas

BRIPKA I Wayan Sujana yang bertugas dalam pengamanan tersebut menjelaskan, “Kami mengatur arus lalu lintas selama prosesi Nyongkolan agar kendaraan yang melintas dapat menggunakan jalan dengan aman. Selain itu, kami juga melakukan pengawasan untuk mencegah adanya gangguan Kamtibmas, baik yang berkaitan dengan keamanan fisik maupun sosial,” ungkapnya.

Kegiatan pengamanan ini penting karena meskipun tradisi ini bernuansa kebudayaan dan gotong-royong, tetap ada potensi gangguan keamanan, seperti terjadinya keributan atau kecelakaan yang bisa menambah kerumitan dalam prosesi tersebut.

Oleh karena itu, petugas kepolisian bekerja sama dengan Linmas untuk menjaga ketertiban dan memastikan kelancaran acara tersebut.

Kegiatan Berjalan Aman dan Lancar

Menurut keterangan yang diterima oleh Polsek Gerung, prosesi Nyongkolan ini berakhir sekitar pukul 18.05 WITA dan berjalan dengan aman dan lancar.

Pengamanan yang dilakukan oleh pihak kepolisian bersama Linmas setempat berhasil menjaga situasi tetap kondusif tanpa ada gangguan yang berarti.

Kapolsek Gerung, Iptu I Gusti Agung Bayu Damana menambahkan, “Kami bersyukur prosesi adat Nyongkolan di wilayah hukum Polsek Gerung berjalan dengan baik tanpa ada gangguan yang berarti. Kami berharap tradisi adat ini tetap dapat dilestarikan dengan tetap menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.”

Tantangan dan Upaya Polsek Gerung dalam Menjaga Keamanan Acara Adat

Kegiatan tradisi adat seperti Nyongkolan menjadi salah satu tantangan tersendiri bagi aparat kepolisian. Meskipun sifatnya tradisional, kegiatan ini melibatkan banyak orang, serta menggunakan jalan yang biasa dilalui oleh kendaraan, sehingga potensi gangguan cukup besar.

Terlebih, tradisi ini dilakukan di beberapa desa yang jalur utamanya tidak selalu siap untuk menghadapi keramaian seperti dalam acara Nyongkolan.

Pengamanan yang dilakukan oleh Polsek Gerung tidak hanya terbatas pada pengaturan lalu lintas. Petugas juga aktif melakukan pemantauan di sekitar lokasi acara dan berkoordinasi dengan warga setempat untuk memastikan tradisi berlangsung sesuai harapan.

Hal ini menunjukkan bahwa pihak kepolisian memiliki komitmen yang tinggi dalam melaksanakan tugas mereka, meski dalam situasi yang memerlukan pendekatan lebih berbasis pada kearifan lokal dan budaya setempat.

Pentingnya Kolaborasi dengan Masyarakat dalam Pengamanan Tradisi Adat

Iptu I Gusti Agung Bayu Damana menekankan pentingnya kolaborasi antara pihak kepolisian dan masyarakat dalam menjaga keamanan acara adat seperti Nyongkolan.

“Kami tidak bekerja sendirian, kolaborasi dengan Linmas dan masyarakat setempat sangat penting. Keberhasilan pengamanan tidak hanya tergantung pada aparat, tetapi juga dukungan dari masyarakat yang turut menjaga ketertiban,” ungkapnya.

Kerjasama antara aparat keamanan dan masyarakat dalam acara tradisional ini sangat krusial, karena pada dasarnya, tradisi adat seperti Nyongkolan mengedepankan nilai-nilai gotong royong dan saling menghormati antar sesama. Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan tradisi adat yang kaya akan nilai budaya dapat tetap berjalan dengan lancar tanpa ada kendala berarti.

Kesimpulan: Tradisi Adat Nyongkolan yang Aman dan Terjaga

Kegiatan adat Nyongkolan di Desa Taman Ayu, Kecamatan Gerung, pada 4 Desember 2024 lalu telah berjalan dengan aman berkat pengamanan yang dilakukan oleh Polsek Gerung bersama Linmas setempat.

Tradisi yang diiringi dengan kesenian Gendang Beleq ini tidak hanya menjadi perayaan budaya, namun juga mencerminkan keberhasilan kolaborasi antara aparat kepolisian dan masyarakat dalam menjaga ketertiban umum.

Kehadiran polisi dalam setiap kegiatan adat menunjukkan komitmen untuk menjaga keamanan dan kelancaran prosesi budaya tersebut. Diharapkan, kegiatan tradisi adat Nyongkolan ini dapat terus dilaksanakan dengan suasana yang aman dan damai, serta menjadi contoh bagaimana budaya dan keamanan bisa berjalan beriringan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *